Tugas Filsafat Jacques Derrida
Genoveva Elsa M G W W - 201802020095
Jacques Derrida
Derrida seorang Yahudi Aljazair, lahir di
Aljazair pada ahun 1930, dan pindah ke Prancis pada tahun 1959. Ia belajar di
Ecole Normale Superieure (rue d'Ulm) di Paris, dan mulai memperoleh perhatian
publik pada akhir tahun 1965. Ia menerbitkab dua artikel panjang yang mengulas
buku buku tentang sejarah dan bentuk penulisan pada sebuah jurnal paris, Critique. Buku Derrida yang paling
terkenal, yaitu of grammatology.
Mendasari pendekatan Derrida pada filsafat,
dan lebuh khusus lagi, pada tradisi pemikiran barat. Tradisi ini pada logika
dan identitas. Logika identitas diturunkan dari karya Aristoteles, dan seperti
kata Bertrand Russel, terdiri atas beberapa unsur pokok yaitu..
- hukum identitas "sesuatu adalah sesuatu
itu sendiri"
- hukum kontradiksi "sesuatu tidak bisa
serentak menjadi ada dan tiada
- hukum tiadanya berada di tengah : antara ada
dan tiada tidak vileh ada apa pun juga.
"Hukum-hukum" pikiran ini tidak
hanya mengandaikan adanya satu koherensi logis, mereka juga mengarah ke sesuatu
yang mendalam dan mencirikan tradisi yang terkait dengan suatu realitas pokok-
asal usul - yang merukuk hukum-hukum ini.
Melalui suatu pendekatan yang disebut sebagai
"dekonstruksi", Derrida memulai penelitian mendasar pada bentuk
tradisi metafisis barat dan dasar-dasarnya dalam hukum-hukum identitas. Secara
kasar busa dikatakan bahwa hasil dari penelitian ini tampaknya menyingkap
sebuah tradisi yang dipenuhi dengan paradoks dan aporia logis.
Derrida menunjukan bahwa alam yang menurut
Rousseau itu "cukup diri" ternyata juga berkekurangan. keadaanya
berkekurangan ini malah menggangu kecukupan diri alam itu sendiri - yaitu
identitasnya, atau seperti kata Dertida, kehadiran dirinya. Kecukupan diri alam
hanya bisa dipenuhi bila kekurangan ini bisa ditutup. Walaupun begitu, agar
logika identitas bisa dipertahankan, kalaupun alam memerlukan penambahan ia
juga tidak bisa cukup dengan dirinya sendiri (identik dengan dirinya). Ini
karena kecukupan diri dan kekurangan adalah dua hal yang saling bertentangan:
salah satu bisa menjadi landasan identitas, tetapi bukan kedua-duanya bila
kontradiksi ingin di hindari.
Diferance adalah istilah yang diusulkan pada tahun 1968 dalam
hubungannya dengan penelitiannya tentang terori saussurean dan terori Bahasa strukturalis.
Menurut derrida, perbedaan
menjadi prototype dari hal-hal yang tetap berada diluar lingkup pemikiran tetap
berada diluar lingkup pemikiran metafisis Barat karena konsisi kemungkinan
pemikiran ini. Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang berbicara tentangs egala
perbedaan. Contohnya: kita katakana bajwa ‘X’ (yang memiliki kualitas tertentu)
berbeda dari “y” (yang memiliki kualitas lain) , dan yang biasanya kita
maksudkan adalah bahwa disini dimungkinkan untuk mengungkapkan segala kualitas
yang mengakibatkan
Seluruh oeuvre Derrida
merupakan suatu penjelajahan bentuk tulisan dalam pengertiannya yang paling
luas sebagai suatu diferance .
menurutnya tulisan itu selalu tidak murni dan dengan demikian menantang
pengertian tentang identitas dan akhirnya pengertianasal .
Kaitan pemikiran utama Derrida terhadap studi komunikasi adalah pemikirannya
tentang tulisan dianggap sebagai yang sepenuhnya bersifat grafis, yang mungkin bisa
membantu ingatan , namun dibandingkan wicara ia tetap bersifat sekunder. Secara
mendasar tulisan dianggap fonetik , dan mewakili suara dari Bahasa.
Wicara itu snediri dianggap lebih dekat dengan pikiran, yang berarti
pada emosi, gagasan dan kehendak si pembicara. Wicara dipertentangkan dengan
tulisan yang bersifat sejybder dan representative. Jadi yang bisa ditangkap
dari teori-teori yang diungkapkan oleh Derrida, komunikasi bicara adalah
komunikasi pertama dan komunikasi tulisan adalah sekunder.
Tulisan itu selalu tidak murni, dan dengan demikian menantang pengertian
tentang identitas, dan akhirnya pengertian tentang asal usul sebagai sesuatu
yang “sederhana”. Tulisan sebagai jejak, tanda, grafen.menjadi persyarat bagi
semua bentuk fenomenal. Tulisan itu bersifat semu, bukan fenomenal; ia bukan
apa yang dihasilkan melainkan yang memungkinkan dihasilkannya sesuatu.
Dari sudut “yang lain”, karya Derrida membuka sesuatu kreatifitas baru
yang olehnya minat terhadap tulisan sebagai gramatologi memiliki dampak
praktis.Menurut Derrida memisahkan tataran penanda dengan yang tindakan, oleh
karena itu, jika makna itu terkait dengan konteks, maka dalam kaitannya dengan
struktur Bahasa, tidak aka nada jonteks yang tepat untuk memberikan bukti pada
makna akhir.
Komentar
Posting Komentar